MAKROSOMIA

ABSTRAK

Makrosomia merupakan istilah yang digunakan untuk fetus atau bayi dengaan berat badan lahir lebih dari 4000 gram atau berat bayi lahir berada dalam persentil 90 terhadap usia kehamilan. Diseluruh dunia, makrosomia mempengaruhi 3-15% dari semua kehamilan. Salah satu etiologi makrosomia adalah diabetes gestasional. Bayi makrosomia berisiko mengalami berbagai gangguan metabolisme seperti hipoglikemia. Bayi laki-laki usia 7 hari dilahirkan di salah satu RS daerah secara SC 36-37 minggu a/i DM gestasional dengan berat badan lahir 3980 gram, panjang badan 45 cm dan apgar score 1/3, GDS 18 mg/dL. Pemeriksaan fisik masuk tonus bayi kuat, retraksi ringan, murmur (+) dan sianosis pada bibir dan keempat ekstremitas. HR 140 dpm, RR 61 dpm, suhu 36.1 C, Pasien didiagnosis NKB, BMK 36-37 minggu, dan CHD.

ABSTRACT

Makrosomia is a term used for a fetus or baby with a birth weight exceeding 4000 grams or whose birth weight is in the 90th percentile for gestational age. Worldwide, makrosomia affects 3-15% of all pregnancies. One etiology of makrosomia is gestational diabetes. Makrosomic babies are at risk of various metabolic disorders such as hypoglycemia. A male baby, 7 days old, was delivered at one of regional hospital via cesarean section at 36-37 weeks due to gestational diabetes mellitus (DM) with a birth weight of 3980 grams, body length of 45 cm, and Apgar score of 1/3, GDS 18 mg/dL. Physical examination revealed strong muscle tone, mild retractions, a murmur (+), and cyanosis on the lips and all four extremities. Heart rate was 140 bpm, respiratory rate was 61 bpm, and temperature was 36.1°C. The patient was diagnosed with Neonatal Jaundice (NJB), Born Moderately Prematurely (BMP) at 36-37 weeks, and Congenital Heart Disease (CHD).

PENDAHULUAN

Makrosomia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat badan lahir lebih dari normal. Beberapa pustaka menggunakan 4000 gram sebagai batasan makrosomia atau berat bayi lahir berada dalam persentil 90 terhadap usia kehamilan. Etiologi makrosomia meliputi diabetes gestasional, obesitas, multiparitas, bayi BMK sebelumnya, dan post-term. Makrosomia memiliki karakteristik seperti wajah berubi (menggembung), pletoris (wajah tomat), badan montok dan bengkak, kulit kemerahan, lemak tubuh banyak, plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata. Bayi makrosomia berisiko mengalami berbagai gangguan metabolisme seperti hipoglikemia dan anomali kongenital seperti penyakit jantung bawaan.1,2

ILUSTRASI KASUS

  • Nama : By. Ny. W
  • Umur : 7 hari
  • Ayah/Ibu : Tn. A / Ny. W
  • Jenis Kelamin : Laki-laki
  • Alamat : Dusun Tasik Juang, Indragiri
  • Tanggal lahir : 04 November 2023
  • Tanggal masuk : 11 November 2023
  • Pasien sesak nafas sejak lahir. Lahir SC atas indikasi ibu diabetes gestasional di Ruang OK RSIA Safira Airmolek jam 03.00 dengan ibu G1P1A0H1 gravid 36-37 minggu, ketuban hijau. Pasien lahir tidak menangis dan biru, dan hipoglikemia. Pasien diberi oksigen dan infus serta langsung dirujuk ke RSUD Rengat. Pasien dirawat selama 2 hari, diberikan oksigen sungkup, dengan SpO2 <80%. Tanggal 6/11/2, pasien dirujuk ke RS Santa Maria dengan tepasang oksigen sungkup (SpO2 98%). Pasien dirawat selama 5 hari, dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS 18 mg/dL), babygram (cardiomegaly), pemasangan CPAP 60/6 (SpO2 81%), IVFD D10% dan Ca glukonas, serta antibiotic (pycin dan gentamisin). Pasien dikonsulkan ke dr spesialis jantung dan dikatakan kelainan jantung bawaan. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD AA untuk tatalaksana lebih lanjut.

Riwayat antenatal care

Ibu pasien kontrol dengan dokter kandungan sebanyak 6 kali yaitu pada trimester 1 sebanyak dua kali, trimester 2 sebanyak dua kali dan trimester 3 sebanyak dua kali.

Riwayat penyakit ibu

Ibu menderita diabetes gestasional. Riwayat keputihan, jantung, dan penyakit menular seksual disangkal

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada riwayat cacat bawaan dalam keluarga. Ayah pasien berusia 30 tahun dan ibu berusia 26 tahun.

Pemeriksaan fisik saat di Perina RSUD Arifin Achmad

Kulit : Merah SSP : Tonus kuat (+) Kepala : muka wajah menggembung, UUB tidak menonjol, sekret mata (-), sutura tidak melebar, bibir dan langitan normal. Bibir sianosis (+) Leher : Tampak massa sewarna kulit, teraba lunak Sistem Respiratorius : Bayi merintih (-), retraksi ringan,  sesak (+) Sistem Kardiovaskular HR : 140 denyut/menit , S1 S2 regular, murmur (+) gallop (-) Sistem Gastrointestinal : Abdomen supel (+), venektasi (-), Bising usus (+) Sistem Genitalia dan Vertebrae Jenis kelamin perempuan, anus paten, spina bifida (-), vertebrae normal Ekstremitas : Bentuk normal, akral hangat, CRT < 3 detik, sianosis (+)

Pemeriksaan Penunjang

  • GDS : 62 mg/dL
  • Babygram : cardiomegali
  • Echocardiografi : CAVSD, malposed great arteries

Diagnosa kerja

  • Gawat nafas sedang
  • NCB – BMK
  • CHD

Tatalaksana

  • Rawat NICU IPN (incubator)
  • O2 Ventilator dengan CPAP 50/8
  • Jaga suhu dan saturasi
  • IVFD PG II 19 cc/jam (120cc/kgbb/hari)
  • Antibiotik Pycin 250 mg/8 jam
  • Gentamycin 20 mg/24 jam
  • Pantau BAK dan BAB
  • Furosemide 2x4 mg
  • Ramipril 1x0.25 mg

PEMBAHASAN

Ibu dengan diabetes gestasional berisiko melahirkan bayi makrosomia. Peningkatan risiko makrosomia pada ibu dengan diabetes gestasional disebabkan oleh peningkatan resistensi insulin pada ibu. Glukosa darah yang lebih tinggi, melewati plasenta ke dalam sirkulasi janin. Akibatnya, kelebihan glukosa pada janin disimpan sebagai lemak tubuh sehingga menyebabkan makrosomia, yang disebut juga besar masa kehamilan.2 Pada kasus ini, pasien lahir dengan BBL 3890 gram dari ibu dengan diabetes gestasional. Berdasarkan kurva Lubchenco, berat badan menurut usia kehamilan pasien ini berada diatas persentil 90, sehingga pasien dikatakan BMK/makrosomia. Hal ini juga dapat dilihat secara klinis, dimana wajah pasien tampak menggembung serta badan montok. Dengan penghentian  mendadak  lingkungan  yang kaya  glukosa  di  dalam  rahim,  neonatus yang    lahir   dari   ibu diabetes   rentan terhadap   hipoglikemia.2 Pada kasus, bayi dirujuk dengan diagnosis hipoglikemia namun tidak diketahui secara jelas data glukosa darah. Namun, glukosa darah pada usia 3 hari menunjukkan hipoglikemia (GD 18 mg/dL). Pasien kemudian diberi IVFD D10%. Setelah di RSUD Arifin Achmad, pasien sudah tidak hipoglikemia dengan GD 62 mg/dL. Diabetes gestasional merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung bawaan (PJK). Hiperglikemik sebelum konsepsi dan selama trimester pertama, dikaitkan dengan embriopati diabetik pada janin yang sedang berkembang, karena mempengaruhi jantung, pembuluh darah besar, dan neural tube.3 Cacat jantung dan hipertrofi miokard tiga kali lebih umum pada keturunan wanita dengan DM. Pada kasus, pasien ditemukan murmur dan cardiomegali pada babygram serta hasil echocardiografi yang menunjukkan adanya kelainan bawaan pada jantung.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Cunninghan FG. Obstetri Williams. 21st ed. Jakarta; 2006. 25–27 p.
  2. Akanmode AM, Mahdy H. Macrosomia. StatPearls. 2023;
  3. Al-Biltagi M, Razaky O El, Amrousy D El. Cardiac changes in infants of diabetic mothers. World J Diabetes. 2021;12(8):1233–47.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *