Congenital Knee Dislocation

      Congenital Knee Dislocation (CKD) atau bisa juga dikenal dengan genu recurvatum congenitum menjadi temuan diagnostik yang mengkhawatirkan dan tidak terduga di ruang bersalin.Insiden CKD diperkirakan 1% dari terjadinya Developmental Dislocation of the Hip (DDH), penyakit ini berkaitan dengan anomali muskuloskeletal seperti DDH dan kaki pengkor/clubfoot atau dapat terjadi sebagai bagian dari sindrom seperti Arthrogryposis Multiplex Congenital (AMC) atau juga dapat terjadi pada kondisi lumpuh seperti meningomyelocele. Diagnosis CKD ini bisa ditegakkan saat lahir berdasarkan posisi klasik dari genu recurvatum. Ditemukannya lipatan kulit di anterior dengan kondilus femoralis teraba jelas di fossa poplitea. Patela terletak sangat dalam dan biasanya tidak teraba atau bahkan tidak ada. Pada bayi akan terlihat rotasi eksternal pada ekstremitas dan deformitas valgus pada tibia. Selain itu, pemeriksaan USG prenatal juga dapat mengidentifikasi CKD. Penatalaksanaan utamanya adalah konservatif dengan reduksi langsung dan traksi manual yang lembut dan persisten untuk meningkatkan fleksi pada kaki bayi. Namun, fleksi secara paksa sangat dilarang karena dapat menyebabkan fraktur iatrogenik, kerusakan epifisis dan dapat mengganggu vaskularisasi pada ekstremitas. Selain itu, pemasangan gips juga bisa dilakukan dan harus diganti setiap 2 minggu sekali hingga reduksi yang diinginkan tercapai. Jika terapi secara konservatif tidak dapat dilakukan, maka tindakan bedah bisa menjadi salah satu cara untuk tatalaksana CKD. Tindakan ini terdiri dari quadriceplasty, mini open quadriceps tenotomu, pelepasan pita dan kapsul iliotibial (IT).

     Dilaporkan Neonatus Usia 13 hari berat lahir 3020 gram rujukan rs swasta dengan keluhan kaki kanan dan kiri tidak simetris sejak lahir. bayi lahir SC a/i  persalinan tidak maju. Pada pemeriksaan fisik Bayi tampak sakit sedang, Bayi aktif, Tanda-tanda vital dalam batas normal, Pada ektstremitas bagian bawah tampak deformitas tungkai kiri dan hiperkestensi pada sendi lutut kiri, nyeri tekan (+) saat diluruskan kedua kaki terlihat sama panjang.  Pada pemeriksaan radiologi terdapat gap antara patella dan os Tibia fibula dengan kesan dislocation knee. Pasien dikonsulkan ke dokter Spesialis bedah Ortopedi dan dilakukan tatalaksana manipulasi dan mobilisasi dengan pemasangan GIPS. Selama rawatan bayi menunjukkan respons yang baik terhadap manipulasi dan imobilisasi dan pasien dipulangkan.



Gambar 1. Radiologi Knee Joint proyeksi AP dan Lateral 

 

        Congenital Knee Dislocation (CKD) atau bisa juga dikenal dengan genu recurvatum congenitum menjadi temuan diagnostik yang mengkhawatirkan dan tidak terduga di ruang bersalin. Saat ini etiologi dari CKD dianggap idiopatik, namun ada beberapa hipotesis yang mengungkapkan bahwa etiologi dari CKD adalah adanya oligohidramnion dan ibu yang hamil dengan posisi sungsang dan juga ada faktor ekstrinsik dan intrinsiknya. Diagnosis CKD bisa ditegakkan saat ditemukannya lipatan kulit di anterior dengan kondilus femoralis teraba jelas di fossa poplitea serta patela yang terletak sangat dalam dan biasanya tidak teraba atau bahkan tidak ada. Pada bayi akan terlihat rotasi eksternal pada ekstremitas dan deformitas valgus pada tibia. Bayi dengan CKD harus diobati segera setelah lahir. Penatalaksanaan utamanya adalah konservatif dengan reduksi langsung dan traksi manual yang lembut dan persisten untuk meningkatkan fleksi pada kaki bayi.


Dokter Muda : Genthar aditya perdana, S.Ked, Nada Hidayatul Fitri, S.Ked, Muthia Dani Amira, S.Ked, Muhammad Devlin Ridan Hamdan, S.Ked, Ghiffani Dillah, S.Ked

Editor : dr. M.Wahyu Yusron

Supervisor : dr. Nazardi Oyong, Sp.A

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *