AIR LEAK SYNDROME
AIR LEAK SYNDROME (ICD 10 : P25.1) PENDAHULUAN Gangguan napas adalah salah satu kegawatan pada neonatus yang paling sering dijumpai. Batasan gangguan napas pada neonatus adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya:
  • Takipnea (frekuensi napas >60x/menit)
  • Aktivitas otot pernapasan
  • Napas cuping hidung
  • Merintih (grunting)
  • Sianosis
  • Apnea
*DOWN SCORE* Evaluasi: Skor total ≤3 : gawat napas ringan Skor total 4-5: gawat napas sedang Skor total ≥6 : gawat napas berat   DEFINISI Air leak syndrome atau sindrom kebocoran udara (pneumomediastinum, pneumothorax, pulmonary interstitial emphysema dan pneumopericardium). Akibat pengembangan alveolar yang berlebihan sehingga mengganggu integritas jalan napas dan menyebabkan penyebaran udara ke rongga di sekelilingnya. ANAMNESIS Faktor risiko
  • Penggunaan ventilator
  • Aspirasi mekonium
  • Terapi surfaktan
  • Riwayat resusitasi dengan VTP
PEMERIKSAAN FISIS
  • Bayi yang sebelumnya stabil, tiba-tiba mengalami gawat pernapasan atau penurunan saturasi.
  • Pengembangan dada yang asimetris disertai dengan suara napas yang menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Transiluminasi positif pada bagian yang terkena
  • Foto rontgen : ada gambaran lusen pada paru yang terkena. Diagnosis pasti ditegakkan secara radiografis oleh foto rontgen A-P dan lateral dada. (ICD 9 CM: 87.44)
KRITERIA DIAGNOSIS Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang DIAGNOSIS KERJA Air leak syndrome (ICD 10: P25.1) DIAGNOSIS BANDING
  • Respiratory distress syndrome (ICD 10: P22.0)
  • Transient tachypnea of the newborn (TTN) (ICD 10: P22.1)
  • Meconium aspiration syndrome (ICD 10: P24.01)
  • Apnea of prematurity (ICD 10: P28.4)
  • Pneumonia (ICD 10: P23.0)
TERAPI Umum
  • Oksigenasi (mempertahankan saturasi 90-95%)
  • Pencegahan: Pada saat resusitasi, hindari pemberian VTP yang berlebihan. Pemakaian dukungan ventilator secara hati-hati dalam memberikan tekanan dan PEEP yang tinggi. Spesifik
  • Pungsi pleura untuk kondisi emergensi dan bila perlu dilakukan WSD
PROGNOSIS Bila bayi segera dapat ditangani, maka prognosisbaik. Pada kebutuhan ventilasi mekanik yang lama (>7 hari), maka resiko untuk bayi mengalami problem neurodevelopmental akan meningkat. DAFTAR RUJUKAN
  • Priestley J. Experiments and observations on different kinds of air. J Johnson. 1776.
  • Ballot D. Ups and Downs of Oxygen Therapy in Neonatal Care. The United South African Neonatal Association Conference. OR Tambo: University of the Witwatersrand; 2017.
  • Saugstad O. Oxygen and retinopathy of prematurity. J Perinatol. 2006;26(S1):S46.
  • Bancalari E. The Newborn Lung: Neonatology Questions and Controversies EBook: Elsevier Health Sciences; 2012.
  • Wyckoff M, Aziz K, Escobedo M, Kapadia V, Kattwinkel J, Perlman J, et al. Part 13: neonatal resuscitation: 2015 American Heart Association guidelines update for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2015;132:S543-S60.
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. Panduan Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) tentang BBLR. Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2018.
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku resusitasi neonatus 2017.
  • World Health Organization. Oxygen therapy for children: a manual for health workers.2016.
  • Duc G, Sinclair J. Oxygen administration. Effective care of the newborn infant.1992.
  • Saugstad O, Aune D. Optimal oxygenation of extremely low birth weight infants: a meta-analysis and systematic review of the oxygen saturation target studies. Neonatology. 2014;105(1):55-63.
  • Cummings J, Polin R. Oxygen targeting in extremely low birth weight infants. Pediatrics. 2016;138(2).
  • Col S, Maj S, Brig M, Capt G. Controlled FiO2 Therapy to Neonates by Oxygenhood in the Absence of Oxygen Analyzer. Med J Armed Forces India. 2007;63(2):149-53.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *