BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

ABSTRACT

Low birth weight is a baby born weighing <2500 grams regardless of gestational age. Subsequent management of low birth weight in stable condition is inpatient care, while low birth weight with problems such as experiencing the threat of respiratory failure, circulatory failure/shock, and severe congenital abnormalities is to refer to a high-risk baby ward or hospital that has complete perinatal unit facilities. Low birth weight birth rate in the world is 15.5% or around 20 million babies each year. As many as 95.6% of low birth weight births occur in developing countries and 18.3% of them occur in Asia. low birth weight babies have higher mortality and morbidity rates than normal birth weight babies.1 low birth weight is the highest contributor to neonatal mortality, in addition to cases of asphyxia and infection.2 Reducing the low birth weight mortality rate will be successful if there is good coordination between community-based health services and hospitals.1 A baby girl aged 5 minutes was born at Arifin Achmad Hospital, born spontaneously, born preterm 27-28 weeks, born with a birth weight of 956 grams, body length 33 cm, and apgar score 6/8. Physical examination upon admission, the baby's tone was weak, there was cyanosis, there was chest wall retraction, the baby was moaning, and the baby looked tight. DS: 5, HR: 144 bpm, CRT < 3 seconds, RR: 40 dpm, temperature: 36 °C, and GDS: 63 mg/dL. The patient was diagnosed with moderate respiratory distress, NKB KMK 27-28 weeks, and low birth weight is 965 grams. The baby is being treated in the NICU and has taken further action.

ABSTRAK

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat <2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Tatalaksana selanjutnya pada BBLR kondisi stabil adalah rawat gabung, sedangkan BBLR yang bermasalah seperti mengalami ancaman gagal napas, gagal sirkulasi/syok, dan kelainan kongenital berat adalah merujuk ke ruangan rawat bayi beresiko tinggi atau rumah sakit yang memiliki fasilitas unit perinatal yang lengkap. Angka kelahiran BBLR di dunia adalah 15,5% atau sekitar 20 juta bayi setiap tahunnya. Sebanyak 95,6% kelahiran BBLR terjadi di negara berkembang dan 18,3% di antaranya terjadi di Asia. BBLR memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi berat lahir normal.1 BBLR merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN), di samping kasus asfiksia dan infeksi.2 Penurunan angka mortalitas BBLR akan berhasil jika terbentuknya koordinasi yang baik antara pelayanan kesehatan berbasis komunitas dengan rumah sakit.1 Bayi perempuan usia 5 menit dilahirkan di RSUD Arifin Achmad, lahir spontan, lahir kurang bulan 27-28 minggu, lahir dengan berat badan lahir 956 gram, panjang badan 33 cm, dan apgar score 6/8. Pemeriksaan fisik saat masuk, bayi tonus lemah, terdapat sianosis, terdapat retraksi dinding dada, bayi merintih, dan bayi tampak sesak. DS: 5, HR: 144 dpm, CRT < 3 detik, RR: 40 dpm, suhu: 36 °C, dan GDS: 63 mg/dL. Pasien didiagnosis dengan gawat napas sedang, NKB KMK 27-28 minggu, dan BBLR 965 gram. Bayi di rawat di NICU dan telah dilakukan tindakan lebih lanjut.

PENDAHULUAN

Berat badan lahir adalah salah satu indikator tumbuh kembang mulai masa anak-anak hingga masa dewasa. Berat badan lahir menunjukkan gambaran status gizi yang diperoleh janin dalam kandungan.3 Berat bayi lahir ini ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah bayi lahir.4 BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat <2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Batasan 2500 gram ini ditetapkan berdasarkan data epidemiologis, yaitu bayi dengan berat <2500 gram memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dibandingkan bayi yang lahir dengan berat >2300 gram. BBLR sangat berpengaruh pada tingginya mortalitas dan morbiditas masa neonatal serta risiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan. BBLR dapat terjadi akibat kelahiran prematur (kurang dari usia gestasi 37 minggu), pertumbuhan janin terhambat, ataupun keduanya. Semakin rendah usia gestasi dan semakin rendah berat lahir bayi, semakin berat pula stres fisiologis dan inflamasi yang dapat dialami bayi.1

ILUSTRASI KASUS

Nama : By. Ny. SR

Umur : 5 menit

Ayah /Ibu : Tn. F / Ny. SR

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Pekanbaru

Tanggal lahir : 19 April 2023

Tanggal masuk (NICU) : 19 April 2023

Bayi perempuan lahir spontan di RSUD Arifin Achmad. Diagnosis ibu G3P2A1H2, gravid 27-28 minggu. Lahir kurang bulan, tidak langsung menangis, tonus lemah, warna kulit biru. Sudah dilakukan pemotongan dan perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1 pada paha kiri anterolateral IM, dan salep mata chloramphenicol 1%. Bayi langsung dibawa ke IPN bagian NICU untuk tindakan lebih lanjut. Pasien tiba pukul 17.45 WIB di Instalasi Neonatus RSUD Arifin Achmad, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan keadaan tonus bayi kuat, warna kulit kemerahan, terdapat sianosis, tidak merintih, terdapat retraksi dada, tidak terdapat kelainan kongenital. HR: 144 dpm, CRT < 3 detik, RR: 40 dpm, DS: 5, suhu: 34 °C, GDS: 63 mg/dL. 

Riwayat antenatal care

Ibu pasien kontrol dengan dokter kandungan sebanyak 2 kali yaitu pada trimester 1 sebanyak satu kali dan trimester 2 sebanyak satu kali dengan USG. Ibu dan janin dalam kondisi baik

Riwayat penyakit ibu

Ibu menderita hipertensi selama kehamilan. Riwayat keputihan, jantung, dan penyakit menular seksual disangkal.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada riwayat cacat bawaan dalam keluarga. Ayah pasien berusia 33 tahun dan ibu berusia 33 tahun.

Pemeriksaan fisik saat di Perina RSUD Arifin Achmad

Kulit: kemerahan, sianosis (+), kuning (-), suhu 36 °C SSP: alert, tonus lemah, refleks cahaya (+/+), kejang (-) Kepala: UUB tidak menonjol, sekret mata (-), sianosis sentral(-), palatum normal Sistem Respiratorius: merintih (+), sesak (+), retraksi (+), suara napas vesikuler, RR: 40 npm, DS: 5 Sistem Kardiovaskular: HR 144 dpm, S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)  Sistem Gastrointestinal: venektasi (-), bising usus (+),  abdomen distensi (-), massa (-), hepar dan lien tidak diperiksa Sistem Genitalia: jenis kelamin perempuan, anus paten (+)  Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 3 detik, polidaktili (-)

Diagnosa kerja

  • Gawat napas sedang
  • NKB KMK 27-28 minggu
  • BBLR 965 gram

Tatalaksana 

  • Rawat di NICU dengan inkubator dan CPAP
  • Jaga kehangatan
  • Jaga airway dan pernapasan
  • Cairan infus D10% 100 cc/kg/hari
  • Perawatan tali pusat
  • Perawatan metode kanguru intermiten
  • Pasang OGT, NPO
  • Cek DPL, septic marker, kultur darah, bilirubin (total, direk, indirek), PT, APTT, elektrolit
  • Screening (CCHD, OAE, HK)
  • Edukasi keluarga

PEMBAHASAN

Bayi ini lahir di RSUD Arifin Achmad, lahir kurang bulan 27-28 minggu, lahir spontan janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala. Bayi lahir dalam keadaan tidak menangis dan tonus otot lemah. Pasien lahir dengan berat badan lahir 956 gram dan panjang badan 33 cm. Setelah lahir dilakukan pemotongan dan perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1 pada paha kiri anterolateral secara intramuskular, dan pemberian salep mata chloramphenicol 1%. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda gawat napas (DS: 5), sehingga pasien di bawa ke NICU dan dirawat dengan inkubator dan CPAP. Saat ini, pasien sudah dilakukan screening CCHD, OAE, HK, dan perawatan dilanjutkan.  Bayi telah dirawat di NICU IPN RSUD Arifin Achmad hari ke-5, dengan bantuan ventilator, CPAP, telah dilakukan transfusi darah, TPN, adaptasi, dan pemberian minum secara bertahap. Hasil USG kepala pada tanggal 24 Juni 2023 kesan normal. Saat ini berat badan bayi 1870 gram, panjang badan 46,5 cm, dan lingkar kepala 38 cm.

Gambar bayi pada hari ke-5 perawatan:

Edukasi perencanaan pulang harus dilakukan sejak bayi masuk rumah sakit sampai dengan bayi dipulangkan yang dilakukan secara bertahap. Edukasi dapat berupa manfaat pemberian ASI, teknik menyusui, tanda bayi ingin menyusu, cara meningkatkan produksi ASI, manfaat dan cara melakukan PMK, cara pencegahan infeksi, serta tanda bahaya bayi. Edukasi perencanaan penting dilakukan untuk membantu ibu memberikan perawatan bayi BBLR di rumah dan membangun kesiapan ibu dalam merawat bayi.5 Bayi pulang tanggal 4 Juli 2023 setelah ibu mendapatkan edukasi. Saat pulang bayi aktif, tangisan kuat, suhu stabil, airway baik, isapan baik, kulit merah, dan berat badan naik (BBS: 2200 gram).

Gambar bayi pulang:

DAFTAR PUSTAKA

  1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tindakan Resusitasi, Stabilisasi, Dan Transpor Bayi Berat Lahir Rendah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta; 2018 p. 121. 
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan; 2015. 
  3. Suryani E. Bayi Berat Lahir Rendah dan Penatalaksanaannya. Kediri, Jawa Timur: Strada Press; 2020. 54 p. 
  4. Cooper P, Johnson R, Saloojee H, Zupan J, Brothers J, Jana AK, et al. Buku Saku Manajemen Bayi Baru Lahir. Subekti; N. McCormick M, Karyuni PE, Meiliya E, editors. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2019. 375 p. 
  5. Smith VC, Young S, Pursley DM, McCormick MC , Zupancic JAF. Are Families Prepared For Discharge From The NICU?. Journal of Perinatology; 2009 p. 623-29.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *