PROLAPS UTERI
   

Abstract

Uterine prolapse is defined as the descent and protrusion of the uterus and vagina outward through the vaginal opening. This is a rare condition in newborns; The diagnosis is usually made at birth or within the first few days of life.1 It is most commonly associated with neural tube closure anomalies, particularly myelomeningocele and spina bifida occulta. Neonatal uterovaginal prolapse was first described by Conovius in 1723.2 And since then, only 69 cases have been published in the literature until 2015.3 All available information comes from clinical cases. Various treatment options have been suggested by different authors, including simple manual reduction, use of a pessary, use of a Foley catheter or other anchoring device, and surgical treatment via conventional or laparoscopic routes.4

Keyword : prolapse uteri

Abstrak

Prolaps uteri didefinisikan sebagai turunnya dan penonjolan rahim dan vagina ke luar melalui lubang vagina. Ini adalah kondisi yang jarang terjadi pada bayi baru lahir; diagnosis biasanya dibuat saat lahir atau dalam beberapa hari pertama kehidupan.1 Hal ini paling sering dikaitkan dengan anomali penutupan tabung saraf, khususnya myelomeningocele dan spina bifida occulta. Prolaps uterovaginal neonatal pertama kali dijelaskan oleh Conovius pada tahun 1723.2 Dan sejak itu, hanya 69 kasus yang dipublikasikan dalam literatur hingga tahun 2015.3 Semua informasi yang tersedia berasal dari kasus klinis. Berbagai pilihan pengobatan telah disarankan oleh penulis yang berbeda, termasuk reduksi manual sederhana, penggunaan pessary, penggunaan kateter Foley atau alat penahan lainnya, dan perawatan bedah melalui rute konvensional atau laparoskopi.4

Keyword : Prolapse Uteri

 

PENDAHULUAN

Prolaps genital adalah patologi fungsional yang mempengaruhi kualitas hidup banyak wanita. Biasanya menyerang wanita multipara pascamenopause.3 Prolaps uterovaginal neonatal adalah kondisi yang jarang terjadi; penyakit ini terutama menyerang bayi baru lahir dengan kelainan kongenital pada sistem saraf pusat pada 82% hingga 86% kasus, khususnya anomali penutupan tabung saraf. Pasien kami adalah kasus prolaps utero-vagina kongenital tanpa sistem saraf pusat.3

Mekanisme asal usul prolaps utero-vagina belum diketahui dengan jelas. Banyak hipotesis yang diajukan melalui penelitian. Rahim dan vagina pada dasarnya ditopang oleh diafragma panggul dan tiga densifikasi fasia endopelvis (ligamen kardinal, ligamen uterosakral, dan fasia pubocervical).4 Prolaps uterovaginal kongenital disebabkan oleh kelemahan otot dan ligamen panggul; kelemahan ini mungkin disebabkan oleh kelemahan bawaan otot panggul atau cacat pada persarafan. Etiologi prolaps uterovaginal neonatal belum diketahui secara pasti; Namun, faktor risiko tertentu termasuk spina bifida, terutama mielomeningokel, peningkatan tekanan intra-abdomen janin, trauma lahir, kelainan bentuk tulang panggul, atau kelainan serviks .4

Etiologi penyakit ini disebabkan oleh trauma kelahiran dan peningkatan tekanan perut janin serta kelainan bentuk tulang panggul.5 Diagnosis UVP bersifat klinis, berdasarkan visualisasi massa merah atau merah muda yang menonjol melalui lubang vagina yang berhubungan dengan pelepasan seluruh dinding vagina secara menyeluruh dan melingkar. Os eksternal serviks biasanya terlihat pada ujung massa yang prolapse. Cheng dkk . melaporkan kasus prolaps vagina yang didiagnosis sebelum lahir pada usia kehamilan 20 minggu.5 Meskipun diagnosis klinis prolaps utero-vagina mudah, diagnosis banding dibuat dengan adanya kondisi tertentu seperti: polip vagina, prolaps uretra, kista para uretra, dan rhabdomyosarcoma. Penatalaksanaan dini prolaps utero-vagina pada neonatus penting untuk mencegah kerusakan endometrium dan metaplasia akibat paparan lingkungan yang berkepanjangan.6 Berbagai modalitas terapi yang bersifat konservatif atau bedah telah digunakan dalam penatalaksanaan prolaps utero-vagina pada neonatus. Perawatan konservatif terdiri dari reduksi digital, penggunaan alat pencegah kehamilan, kateter Foley, atau alat penahan diri lainnya

 

 

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama / No RM : By. Ny. A

Umur : 7 Hari

Ayah/Ibu : Tn. M / Ny. A

Jenis Kelamin : Perempuan

BBL : 2900 gram

BBS : 2960 gram

Alamat : Jl. Parit sidomul, tembilahan

Tanggal Lahir : 04 November 2023

Tanggal Masuk : 12 November 2023

Bayi perempuan rujukan dari tembilahan RSUD Puri Husada dengan penonjolan di bagian vagina yang berukuran 2 cm,keluhan ini timbul 2 hari setelah lahir.Sebelumnya saat lahir terdapat juga penonjolan pada punggung  (spina bifida) dan  sudah dilakukan operasi  di rs puri husada tanggal 04/11/23. Terdapat demam  dengan suhu tertinggi 38 C,,sesak (-),batuk (-),kelemahan anggota gerak (-)

Riwayat Antenatal Care

Ibu pasien kontrol dengan dokter kandungan sebanyak 2 kali yaitu pada trimester pertama dan trimester ketiga.

Riwayat penyakit ibu

Riwayat hipertensi selama kehamilan, keputihan, DM, jantung, dan penyakit menular seksual disangkal.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada riwayat hipertensi, DM, jantung, dan cacat bawaan. Ayah pasien berusia 40 tahun dan ibu berusia 31 tahun.

 

 

Pemeriksaan Fisik saat di Perina RSUD Arifin Achmad

Kulit: Kemerahan, suhu 38,1 SSP: Tonus (+) Kepala: Sutura melebar, UUB terbuka rata, sekret mata (-), palatum normal, sianosis sentral (-) Sistem Respiratorius: RR: 56 npm, merintih (-), sesak (-), gerakan dada simetris (+), pernapasan cuping hidung (-), retraksi (-), sianosis (-), suara nafas vesikuler. Sistem Kardiovaskular: HR 135 dpm, S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-) Sistem Gastrointestinal: abdomen supel. Sistem Genitalia: jenis kelamin perempuan, tampak penonjolan di bagian vagina berukuran 2 cm, anus paten (+) Eksremitas: Akral hangat, CRT < 3 detik, polidaktili (-)

Diagnosa Kerja

- NCB-SMK, 37-38 minggu - BBLN 2900 – Prolaps Uteri

Tatalaksana

- Rawat di SCN2 dengan inkubator - Jaga Airway - Ivdf D10% dan minum 25-30cc/3jam.- Terapi antibiotik ampicilin 145mg/12jam dan gentamicin 14.5mg/24jam sudah 7hari, paracetamol 43.5/8jam dan nyatakan 0.3ml/8jam.

 

 

PEMBAHASAN

Bayi ini rujukan RS tembilahan Puri Husada  ke RSUD Arifin Achmad usia 7 hari dengan prolaps uteri+post operasi spina bifida. sesak (-), sianosis (-), suhu masuk 38'C, rr 58x/i, DS 0, bbm 2880gr. Tampak bekas luka operasi di punggung bawah, Tampak prolaps uteri lebih kurang 2cm. Lahir sc a/i inpartu kala 1 fase laten+letak sungsang +BSC 1x. Lahir langsung menangis,  a/s 7/8, sisa ketuban jernih,  gestasi 37-38 minggu,  G2P1A0H1,  bbl 2900gr. Rawat perina rsud puri husada sejak lahir,  terpasang cpap usia 1 hari lalu nafas spontan,  terpasang IVFD dan minum 25-30cc/3jam. Post operasi spinabifida tgl 7-11-2023 dan sudah ganti verbal tgl. 10-11-2023. Terapi antibiotik ampicilin 145mg/12jam dan gentamicin 14.5mg/24jam sudah 7hari, paracetamol 43.5/8jam dan nyatakan 0.3ml/8jam

DAFTAR PUSTAKA

  1. Jijo, ZW, Betele, MT and Ali, AS (2018) Prolaps Uterovaginal Bawaan pada Bayi Baru Lahir. Laporan Kasus di bidang Obstetri dan Ginekologi, 3, 1-3. https://doi.org/10.1155/2018/1425953
  2. Hanine, D., Ettayebi, F. dan Zerhouni, H. (2020) Prolaps Genital Neonatal. Arsip Ilmu Kesehatan Anak, 5, Artikel No.182.
  3. Zhiri, H., Fatih, B., Harou, K., dkk. (2016) Le prolapsus génital néonatal: Entité Exceptionnelle (à propos d'un cas). Jurnal Medis Pan Afrika, 25, Pasal 153.
  4. Hyginus, EO dan John, CO (2013) Prolaps Uterovaginal Bawaan Saat Lahir. Jurnal Teknik Bedah dan Laporan Kasus, 5, 89-91.
  5. Cheng, PJ, Shaw, SW, Cheuh, HY dan Soong, YK (2005) Diagnosis Prenatal Prolaps Genital Janin. USG dalam Obstetri & Ginekologi, 26, 204-206.
  6. Giraudet, G., Lucot, JP, Quinton, JF dan Cosson, M. (2016) Prolapsus Génitaux. EMC-Ginekologi, 11, 1-17. https://doi.org/10.1016/S1283-081X(16)82392-9