Pemasangan Cateter Umbilikal

Prosedur pada kateterisasi umbilikal


Persiapan bahan dan alat


Set umbilikal emergensi 

Antiseptik : alcohol 70%, iodin povidon, kasa steril 

Tempat bahan dan alat-alat (trolley) dan kain penutup steril 

Spuit 5 ml dan 10 ml, three way stopper 

Cairan NaCl 0,9% 25ml atau 100ml


Pelaksanaan 

Cuci tangan dengan desinfektan dan menggunakan sarung tangan steril 

Lihat kondisi pasien dan keperluan pasien dalam terapi 

Isi lebih dahulu kateter ukuran 3.5F atau 5F yang telah disambung dengan semprit dan stopcock dengan garam fisiologis

Pasang sebuah keran 3 arah (3 way-stopcock) steril dan semprit pada kateter 5FG dan isi dengan saline normal, lalu tutup keran untuk mencegah masuknya udara (yang dapat mengakibatkan emboli udara)

Bersihkan umbilicus dna kulit sekelilingnya dengan larutan antiseptic, lalu ikat benang mengelilingi dasar umbilikus. Ikatan ini dapat dikencangkan bila terjadi perdarahan hebar saat memotong tali pusat

Potong umbilikus 1-2 cm dari dasar dengan pisau steril. Tentukan vena umbilikus (pembuluh yang menganga lebar) dan arteri umbilikus (dua pembuluh berdinding tebal). Pegang umbilikus ( yang dekat dengan pembuluh vena) dengan forseps steril. 

Tekan ringan bila ada perdarahan, bersihkan dan asepsis kembali 

Pegang bagian dekat ujung kateter dengan forseps steril dan masukkan kateter ke dalam vena (kateter harus dapat menembus dengan mudah) sepanjang 4-6cm. Alur vena akan menuju ke atas, kea rah jantung. Tarik darah sehingga mengalir dengan mudah ketika membuka stopcock kea rah semprit dan menghisap secara perlahan 

Periksa kateter tidak menekuk dan darah mengalir balik dengan mudah; bila ada sumbatan tarik pelan-pelan umbilicus, tarik ke belakang sebagian kateter dan masukkan kembali 

Kaji jangna sampai ada udara di selang infus dan tutup ujung set 

Masukan obat-obatan atau cairan fisiologi 

Bila sudah didapatkan perbaikan denyut jantung, kateter segera dilepas 

Asepsis kembali area pemasangan kateter umbilikal 


Sumber

Kumpulan Pedoman Pelaynan Neonatal IDA, 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *